Hidup yang Diam-Diam Kita Cintai

Pagi ini tak ada suara anak sekolah
di jalan setapak,
juga ketika kulihat dari pintu pagar
yang terkunci, tak ada
orang duduk-duduk di tangan jembatan.
Aku akan merindukan ujung paling jauh
dari mata jalan di depanku.
Sebuah nama jalan yang kauingat.
Kau akan merindukan jejak-jejak
yang kautinggalkan di pantai
dan lautan wajah tak dikenal
di mana kau suka menceburkan diri,
berenang, lalu hilang.
Kau akan merindu, aku akan merindu.
Kita akan merindukan hidup kita
—hidup yang kemarin
sering kita keluhkan—
hidup yang diam-diam kita cintai.

Diterbitkan oleh

Weslly Johannes

Mencintai. Menulis. Ombak. Maluku. Kenangan.

Tinggalkan komentar